K.H. Said Aqil Siradj kritik tesis ahli politik Samuel Huntington.
IKATANUBLOG - Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ( PBNU ) K.H. Said Aqil Siradj mengkritik tesis ahli politik Samuel Huntington yang mencari kemungkinan terjadinya perang yang ditimbulkan oleh agama dan suku di dunia usai Uni Soviet. Mengatakan bahwa tesis milik Huntington itu berlaku di Indonesia. Dia mengatakan perang saudara dengan mempercayai agama apa pun akan terjadi selama PKB dan organisasi Nahdlatul Ulama ( NU ) masih ada di Indonesia. Beliau K.H. Said menyampaikan hal tersebut saat berpidato di acara Musyawarah Nasional Alim Ulama yang digelar di Nusa Dua, Bali, Selasa (20/8).

Image : cnn.indonesia.com
"Kita jawab, ramalan bukan untuk Indonesia. Karena perbedaan agama dan suku di Indonesia bukan soal faktor konflik atau perang saudara selama ada NU dan PKB," kata Said. Kata meminta agar seluruh masyarakat tidak perlu khawatir tentang hal tersebut. "Makanya tenang saya bilang tenang aja. Serius ini," kata Said.
Lebih lanjut, K.H. Said Aqil meminta agar seluruh masyarakat Indonesia terus menjalin semangat persaudaraan di antara yang lain tanpa memandang etnis atau keyakinannya.
Kata lantas mengutip sebuah ayat dalam Alquran yang dikeluarkan umat Islam mencaci keyakinan agama lain. "Saya jadikan setiap bangsa dan golongan punya kebanggaan budayanya masing-masing yang harus kita hargai perbedaan budaya itu," kata Said.
Diketahui, Munas Alim Ulama menjadi salah sayu bagian agenda Muktamar PKB V yang digelar di Nusa Dua Bali. Selain Siad Aqil, ikut hadir beberapa tokoh dan alim ulama seperti Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf, Mustasyar PBNU Dimyati Rois, Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini hingga pimpinan Pondok Pesantren Ora aji Sleman Gus Miftah. Selain itu, pengajaran PKB pun turut hadir dalam acara tersebut. Diantaranya adalah Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Sekjen PKB Hanif Dhakiri hingga Anggota Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq.

Image : cnn.indonesia.com
"Kita jawab, ramalan bukan untuk Indonesia. Karena perbedaan agama dan suku di Indonesia bukan soal faktor konflik atau perang saudara selama ada NU dan PKB," kata Said. Kata meminta agar seluruh masyarakat tidak perlu khawatir tentang hal tersebut. "Makanya tenang saya bilang tenang aja. Serius ini," kata Said.
Lebih lanjut, K.H. Said Aqil meminta agar seluruh masyarakat Indonesia terus menjalin semangat persaudaraan di antara yang lain tanpa memandang etnis atau keyakinannya.
Kata lantas mengutip sebuah ayat dalam Alquran yang dikeluarkan umat Islam mencaci keyakinan agama lain. "Saya jadikan setiap bangsa dan golongan punya kebanggaan budayanya masing-masing yang harus kita hargai perbedaan budaya itu," kata Said.
Diketahui, Munas Alim Ulama menjadi salah sayu bagian agenda Muktamar PKB V yang digelar di Nusa Dua Bali. Selain Siad Aqil, ikut hadir beberapa tokoh dan alim ulama seperti Khatib Aam PBNU Yahya Cholil Staquf, Mustasyar PBNU Dimyati Rois, Sekjen PBNU Helmy Faisal Zaini hingga pimpinan Pondok Pesantren Ora aji Sleman Gus Miftah. Selain itu, pengajaran PKB pun turut hadir dalam acara tersebut. Diantaranya adalah Ketum PKB Muhaimin Iskandar, Sekjen PKB Hanif Dhakiri hingga Anggota Dewan Syuro PKB, Maman Imanulhaq.
0 Response to "K.H. Said Aqil Siradj kritik tesis ahli politik Samuel Huntington."
Post a Comment
Silahkan berkomentar dan saran agar kami bisa lebih baik lagi.