Kisah Pertemuan Imam Asy-Syibli dengan seekor kucing di jalanan kota Baghdad
ITTICHADBAE.COM - Jasad Syekh Abu Bakr Asy-Syibli memang terkubur dalam tanah sejak tahun 946 silam. Tapi nasihat santri Imam Junaid al-Baghdadi ini seakan terus mengalir kepada generasi-generasi sesudahnya. Salah satunya lewat kisah dalam mimpi, sebagaimana terekam dalam kitab Nashaihul Ibad karya Syekh Nawawi al-Bantani.
<>
Dalam sebuah mimpi seeseorang, Imam Asy-Syibli yang telah wafat itu ditanya Allah,
“Kamu tahu, apa yang membuat-Ku mengampuni dosa-dosamu?”
“Amal shalihku.”
“Bukan.”
“Ketulusanku dalam beribadah.”
“Bukan.”
“Hajiku, puasaku, shalatku.”
“Juga bukan.”
“Perjalananku kepada orang-orang shalih dan untuk menimba ilmu.”
“Bukan.”
“Ya Ilahi, lantas apa?” tanya Imam Asy-Syibli.
Allah kemudian menjawabnya dengan mengacu pada kisah pertemuan Imam Asy-Syibli dengan seekor kucing di jalanan kota Baghdad.
Kucing kecil itu loyo oleh ganasnya hawa dingin, menyudut ke suatu tempat, berharap kondisi bisa membaik. Imam Asy-Syibli yang tergerak hatinya lantas memungut binatang malang itu, kemudian menghangatkannya di dalam jubah yang ia kenakan. “Lantaran kasih sayangmu kepada kucing itulah, Aku memberikan rahmat kepadamu.”
<>
Cerita hidup para sufi kerap menyibak hal-hal istimewa dari perkara-perkara yang tampak remeh. Sepele di mata manusia tak selalu rendah menurut Tuhan. Kisah di atas seolah mengajari kita tentang pentingnya sikap tawaduk atas segenap kesalehan ibadah betapapun hebatnya; juga keutamaan melembutkan hati dan mengulurkan bantuan, termasuk kepada binatang, apalagi manusia.
Sumber : nuonline.
<>
Dalam sebuah mimpi seeseorang, Imam Asy-Syibli yang telah wafat itu ditanya Allah,
“Kamu tahu, apa yang membuat-Ku mengampuni dosa-dosamu?”
“Amal shalihku.”
“Bukan.”
“Ketulusanku dalam beribadah.”
“Bukan.”
“Hajiku, puasaku, shalatku.”
“Juga bukan.”
“Perjalananku kepada orang-orang shalih dan untuk menimba ilmu.”
“Bukan.”
“Ya Ilahi, lantas apa?” tanya Imam Asy-Syibli.
Allah kemudian menjawabnya dengan mengacu pada kisah pertemuan Imam Asy-Syibli dengan seekor kucing di jalanan kota Baghdad.
Kucing kecil itu loyo oleh ganasnya hawa dingin, menyudut ke suatu tempat, berharap kondisi bisa membaik. Imam Asy-Syibli yang tergerak hatinya lantas memungut binatang malang itu, kemudian menghangatkannya di dalam jubah yang ia kenakan. “Lantaran kasih sayangmu kepada kucing itulah, Aku memberikan rahmat kepadamu.”
<>
Cerita hidup para sufi kerap menyibak hal-hal istimewa dari perkara-perkara yang tampak remeh. Sepele di mata manusia tak selalu rendah menurut Tuhan. Kisah di atas seolah mengajari kita tentang pentingnya sikap tawaduk atas segenap kesalehan ibadah betapapun hebatnya; juga keutamaan melembutkan hati dan mengulurkan bantuan, termasuk kepada binatang, apalagi manusia.
Sumber : nuonline.
0 Response to "Kisah Pertemuan Imam Asy-Syibli dengan seekor kucing di jalanan kota Baghdad"
Post a Comment
Silahkan berkomentar dan saran agar kami bisa lebih baik lagi.